Konstruksi

Begini Cara dan Teknik Pengecoran di Laut

Begini Cara dan Teknik Pengecoran di Laut

Mengenal Berbagai Teknik Pengecoran di Laut

Pada banyak kasus konstruksi jembatan berskala nasional, akan ditemui jembatan yang melintasi laut. Salah satu contohnya ialah Jembatan Suramadu. Pada pembangunan jembatan jenis ini, ada banyak teknik pengecoran di laut yang digunakan oleh para insinyur.

Teknik pengecoran di laut tentunya sangat berbeda dengan di daratan, dalam material tidak ada perbedaan tetap menggunakan beton cor atau ready mix, yang membedakan hanya mutu dan formulasi betonnya

Anda perlu Ready Mix atau beton cor ? silakan tinjau link harga beton cor ready mix

Teknik atupun caranya tentu berbeda dan bahkan lebih rumit dibandingkan dengan teknik pengecoran di darat. Pada ilmu sipil, akan dijumpai beberapa teknik penuangan beton dan pengecoran di dalam air.

Pengecoran di Laut

Berbagai Teknik Pengecoran di Laut dan di Air

  1. Penuangan beton dengan karung
    Caranya ialah dengan mengisi karung dengan beton segar. Fungsinya ialah untuk memperlancar pengecoran di dalam air. Untuk menghindari kehilangan beton maka ditambahkan 10% semen pada adonan beton. Karung perlu untuk dipantek agar menjadi padat baru kemudian dimasukkan ke dalam air. Karena dilakukan di dalam air, maka butuh penyelam untuk proses konstruksinya.
  1. Pengecoran dengan pipa tremi
    Pipa tremi sendiri digunakan dalam pengecoran jika jarak penuangan cukup jauh. Tinggi jatuh dari pengecoran dengan pipa tremi menggunakan batas tinggi tertentu. Teknik ini rupanya bukan hanya dipakai di darat namun juga dipakai dalam teknik pengecoran di laut.

    Teknik pengecoran dengan pipa tremi ini banyak diaplikasikan karena dinilai lebih efektif dan lebih mudah meskipun harus menggunakan alat-alat khusus yang tentu saja sangat mahal. Tahap pengerjaan pada teknik ini dimulai dengan mengisikan adukan beton cor ke dalam pipa. Selanjutnya, beton akan keluar lewat lubang pipa yang satunya pada area pengecoran yang diharapkan, bisa didarat maupun di air.

  1. Pengecoran dengan katup hydro
    Untuk teknik pengecoran di laut dengan katup hydro, maka perlu pipa nylon dengan diameter 600mm yang akan berfungsi dalam penuangan beton di dalam air atau di dalam laut. Di bawahnya akan ditemui silinder yang berguna sebagai pelindung pipa. Tentang prinsip kerjanya, katup hydro hampir sama dengan pipa tremi yang menyalurkan beton segar  ke dalam air lewat  pipa.
  1. Pengecoran dengan beton pra susun
    Penuangan pra susun pada konstruksi bawah air ini dilakukan dengan penyusunan agregat kasar dan melakukan grouting yang merupakan proses pencampuran semen, air, dan pasir. Dapat pula ditambahi dengan zat tambah lainnya.
  1. Pembuatan pondasi kaison
    Pondasi kaison sering dipakai untuk menahan beban dari bangunan atau konstruksi di atasnya seperti bangunan yang berada di atas laut, danau, dermaga, maupun rawa. Teknik penegcoran I laut ini juga  cukup efektif dalam konstruksi jembatan maupun menara yang melintasi laut. Tujuannya ialah sebagai penumpu beban kostruksi agar tetap stabil dalam menahan beban.

    Tekni pengerjaannya dimuali dengan mengebor tanah hingga menemukan tanah keras yang kemudian, beton bertulang akan dimasukkan ke dalamnya.

Peralatan yang digunakan pada proyek pengecoran di latu atau permukaan air sudah barang tentu berbeda dengan cara pengecoran di daratan, akan tetapi satu alat yang hampir tidak luput untuk kebutuhan ini yaitu pompa beton, ya alat penghantar ready mix ini untuk memperumudah dalam menyelesaikan pekerjaan pengecoran

Anda perlu sewa alat penghantar beton? lihat harga sewa pompa beton

Jembatan-Jembatan dengan Teknik Pengecoran di Laut

Perkembangan teknologi pada dunia konstruksi khususnya pada teknologi konstruksi jembatan terbilang cukup ramai dalam kancah pembangunan infrastuktur terutama di Indonesia

Contoh bangunan yang memakai teknik pengecoran di laut ialah jembatan. Salah satu sarana public ini memang dibangun dengan perhitungan yang sangat rumit dan dengan bahan serta elemen yang khusus sehingga tidak heran jika pengerjannya butuh biaya yang sangat mahal. Beberapa contoh konstruksi jembatan dengan teknik pengecoran yang sudah berhasil dilakukan  ialah:

  1. Jembatan Kaikyo

    Jembatan kaikyo
    Proses konstuksi jembatan ini memakan waktu selama 10 tahun. Pondasi yang digunakan dalam kosntruksi ini ialah caisson. Tanah dengan kedalaman tertentu dikeruk hingga 60 meter dan menemukan tanah yang keras sesuai standar. Baru kemudian caisson didudukkan. Jika pemasangan sudah tepat, maka baru dipasangi batu dengan ukuran yang lumayan besar.

    Fungsi peletakan batu pada teknik pengecoran di laut ini ialah untuk menahan erosi yang bisa saja terjadi. Untuk melindungi kekuatan caisson, maka di bagian dalam di cor dengan beton khusus. Beton ini tidak akan terurai meskipun berada di dalam air  laut.

  1. Jembatan Great Belt

    Jembatan Great Belt
    Jembatan yang satu ini berada di Denmark, merupakan yang terpanjnag ke 3 di dunia. Uniknya dari jembatan ini ialah bahwa semua fondasi yang ditanamkan berada di lautan.

    Hampir sama dengan jenis jembatan yang melintasi lautan pada umumnya, jembatan ini menggunakan teknik pengecoran di laut dengan memanfaatkan fondasi casison yang diisi dengan beton khusus. Penerapannya cukup mudah pada jembatan ini karena tidak terlalu dalam dalam melakukan pengerukan tanahnya.

  1. Jembatan Tsingma

    Jembatan Tsingma
    Jembatan ini ada di Negara Hong Kong yang merupakan jembatan dengan bentangan tengah terpanjang nomor tujuh di dunia. Jembatan ini dibangun dengan sangat kokoh hingga bisa berfungsi sebagai rel kereta api. Teknik pengecoran di laut ini menggunakan cara caisson. Pondasi yang ada ialah dari pylon dan juga anchor blocks.

    Untuk fondasi pylon, pengerjaannya di darat dan sebagian di laut. Sedangkan fondasi anchor blocks dikerjakan sepenuhnya  di darat.

Itulah beberapa contoh jembatan dengan teknik pengecoran di laut yang cukup efektif. Ketika contoh di atas menggunakan metode caisson dengan fondasi yang bisa dibuat di darat maupun di laut. Teknik ini memang banyak dipakai oleh para insinyur saat pengerukan tanah bawah air memungkinkan untuk dilakukan.

Namun sebelumnya, pengamatan keadaan lapangan harus dilakukan untuk menentukan cara penuangan beton dan juga pengecoran yang paling tepat. Tahap ini bisa dilakukan hingga beberapa tahun untuk hasil terbaiknya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *